
Beritapelita.com – Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, menyampaikan keprihatinan serius terhadap permasalahan kemacetan lalu lintas yang semakin parah di sekitar kawasan sekolah-sekolah besar di pusat Kota Medan. Salah satu penyebab utama yang disorotinya adalah praktik parkir berlapis kendaraan orang tua saat menjemput dan mengantar anak di depan gerbang sekolah.
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, @zakiyuddinharahap, Zaki menyebutkan bahwa hampir semua sekolah favorit di Medan, seperti Methodist, Sutomo, San Thomas, hingga Shafiyyatul, ikut berkontribusi pada kemacetan ini. Mobil-mobil pribadi yang diparkir tanpa memperhatikan arus lalu lintas menimbulkan penyempitan jalan dan membuat kendaraan lain terhambat.
Zaki menyoroti bahwa persoalan ini bukan hanya masalah disiplin berlalu lintas, melainkan juga mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap manajemen transportasi di lingkungan sekolah. Ia meminta pihak sekolah untuk lebih proaktif bekerja sama dengan dinas terkait dalam mencari solusi yang berkelanjutan.
Menurutnya, kemacetan yang disebabkan oleh parkir sembarangan tidak hanya merugikan pengguna jalan, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan aktivitas warga sekitar. Banyak masyarakat yang harus terlambat ke tempat kerja atau sekolah lainnya karena terjebak di ruas jalan yang tersendat setiap pagi dan siang.
Wakil Wali Kota menekankan bahwa Kota Medan saat ini sedang berupaya menciptakan sistem transportasi yang lebih tertib dan ramah bagi semua pengguna jalan. Namun, upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kesadaran dari masyarakat, termasuk para orang tua murid.
Zaki juga mengusulkan agar setiap sekolah menyediakan area parkir khusus di dalam lingkungan sekolah atau bekerja sama dengan pengelola lahan terdekat untuk dijadikan tempat parkir sementara. Ia juga menyarankan agar dilakukan sistem penjadwalan drop-off dan pick-up untuk menghindari penumpukan kendaraan dalam satu waktu.
Pemerintah Kota Medan, menurut Zaki, tidak tinggal diam. Ia menyebut akan menugaskan Dinas Perhubungan Kota Medan bersama Satpol PP untuk melakukan penertiban rutin di area sekitar sekolah yang kerap mengalami kemacetan parah akibat parkir liar.
Tindakan ini akan dilakukan secara humanis namun tegas, mengingat keselamatan dan kelancaran lalu lintas menjadi tanggung jawab bersama. Zaki juga meminta dukungan dari kepolisian lalu lintas untuk terlibat aktif dalam menjaga ketertiban di titik-titik rawan macet.
Selain penertiban, edukasi kepada orang tua dan siswa mengenai pentingnya disiplin berlalu lintas juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Ia mengusulkan agar sekolah-sekolah menyisipkan materi edukasi transportasi dan etika berkendara dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam kesempatan yang sama, Zaki juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum atau layanan antar-jemput bersama (carpool) guna mengurangi volume kendaraan pribadi di jalan. Langkah ini dinilai efektif, khususnya di kota padat seperti Medan.
Respon publik terhadap pernyataan Zaki cukup positif. Banyak warganet yang mendukung langkah Wakil Wali Kota tersebut, bahkan menyarankan agar pemerintah mulai menerapkan sistem tilang elektronik (ETLE) di depan sekolah-sekolah yang rawan macet.
Beberapa orang tua siswa juga mengakui bahwa kebiasaan parkir sembarangan selama ini memang menjadi persoalan, namun berharap agar pemerintah memberikan solusi alternatif yang realistis agar mereka tetap bisa mengantar anaknya dengan aman dan nyaman.
Zaki menegaskan bahwa kebijakan dan tindakan penataan ini tidak dimaksudkan untuk menyulitkan masyarakat, tetapi untuk membangun budaya tertib berlalu lintas di lingkungan perkotaan. Ia percaya bahwa perubahan akan terjadi jika semua pihak mau terlibat dan bekerja sama.
Sebagai penutup, ia berjanji bahwa Pemko Medan akan terus memantau perkembangan di lapangan dan terbuka terhadap saran serta masukan dari masyarakat dalam mencari solusi terbaik. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua, permasalahan kemacetan di sekitar sekolah diharapkan bisa diatasi secara berkelanjutan.