
BERITAPELITA.COM – Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, meresmikan pengoperasian 30 unit autogate di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Rabu (25/6/2025). Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam sistem pelayanan imigrasi Indonesia yang semakin mengedepankan efisiensi dan teknologi digital.
Dengan diresmikannya autogate ini, Bandara Kualanamu kini menjadi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) kelima di Indonesia yang mengimplementasikan sistem autogate. Sebelumnya, teknologi serupa telah diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, dan Hang Nadim.
Dalam sambutannya, Menteri Agus Andrianto menyampaikan bahwa keberadaan autogate akan meningkatkan kualitas pelayanan imigrasi di pintu masuk negara. Ia menekankan pentingnya teknologi dalam mendukung kecepatan, akurasi, dan keamanan pemeriksaan keimigrasian di bandara internasional.
“Autogate akan sangat membantu proses pemeriksaan imigrasi sehingga lebih efektif dan efisien, hanya butuh 10-15 detik per orang. Meskipun prosesnya cepat, sistem ini tetap aman karena telah terintegrasi dengan sistem pencekalan, bahkan dengan data dari Interpol,” ujar Agus Andrianto kepada para wartawan.
Autogate merupakan sistem otomatis yang memungkinkan penumpang melakukan proses imigrasi tanpa interaksi langsung dengan petugas. Pengguna hanya perlu memindai paspor elektronik mereka dan melakukan verifikasi biometrik berupa sidik jari atau pengenalan wajah.
Menteri Agus juga menambahkan bahwa autogate tidak hanya dapat digunakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI), tetapi juga oleh Orang Asing yang memiliki paspor elektronik dan eVisa Indonesia. Hal ini sekaligus menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi dan mobilitas internasional yang tinggi.
Dalam implementasinya, autogate telah dilengkapi dengan sistem keamanan canggih yang mampu mendeteksi data palsu, daftar hitam, serta mencocokkan identitas pengguna dengan data kependudukan dan keimigrasian secara real-time.
Bandara Kualanamu, sebagai salah satu gerbang udara utama di Indonesia bagian barat, dinilai sangat strategis dalam mendukung pengembangan sistem imigrasi berbasis digital. Peningkatan fasilitas ini diharapkan dapat mengakomodasi pertumbuhan jumlah penumpang internasional yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Dedi Priyadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan petugas teknis untuk mendampingi penumpang yang belum terbiasa menggunakan autogate, khususnya pada tahap awal implementasi.
“Fasilitas ini akan terus kami evaluasi dan tingkatkan. Edukasi kepada masyarakat pengguna bandara juga menjadi perhatian kami agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal,” ujar Dedi.
Peresmian ini disambut baik oleh para penumpang dan pemangku kepentingan di sektor penerbangan. Para pengguna jasa bandara menilai kehadiran autogate sebagai kemajuan besar yang mengurangi waktu antrean panjang di konter imigrasi manual.
Di sisi lain, pihak Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kualanamu menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam mendigitalisasi pelayanan imigrasi. Sinergi antara instansi pemerintah dan operator bandara menjadi kunci sukses dari implementasi teknologi ini.
Menteri Agus Andrianto menutup peresmian dengan menegaskan bahwa sistem autogate akan terus dikembangkan dan diperluas ke bandara-bandara internasional lainnya di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mewujudkan pelayanan publik yang modern dan terpercaya.
Dengan penerapan 30 autogate ini, Bandara Kualanamu tidak hanya siap melayani penumpang dengan lebih cepat dan aman, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menghadirkan layanan keimigrasian berstandar internasional.
Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam sejarah modernisasi imigrasi di Indonesia dan diharapkan menjadi contoh positif bagi bandara lainnya di seluruh wilayah nusantara.