Prestasi Gemilang Atlet Disabilitas: Tujuh Binaan NPC Sumut Resmi Diangkat Menjadi ASN

Sumatera Utara patut berbangga, tujuh atlet disabilitas binaan National Paralympic Committee (NPC) Sumut resmi diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pengangkatan ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah atas prestasi dan dedikasi luar biasa para atlet dalam mengharumkan nama Indonesia, khususnya di bidang olahraga disabilitas.

Ketujuh atlet yang kini resmi menjadi ASN adalah Putri Aulia (Atletik), Wilma Sinaga (Catur), Endang Sitorus (Atletik), Herman Halawa (Balap Sepeda), Eko Saputra (Atletik), Feri Pradana (Atletik), dan Ainin (Atletik). Enam dari mereka akan bertugas di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sementara satu atlet, Ainin, akan mengabdi di Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Keputusan pengangkatan ini tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga memberikan kepastian masa depan bagi para atlet yang selama ini telah menunjukkan prestasi di berbagai ajang nasional maupun internasional. Mereka adalah sosok inspiratif yang telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih mimpi dan mengabdi kepada negara.

Ketua Umum NPC Sumut, Alan Sastra Ginting, menyampaikan rasa syukurnya atas pengangkatan para atlet tersebut. Ia menyebut, ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap perjuangan atlet disabilitas. “Kami sangat bersyukur. Ini adalah momen bersejarah dan bukti bahwa perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia,” ujarnya dengan haru.

Menurut Alan, para atlet tersebut telah melalui proses panjang, mulai dari pembinaan, latihan keras, hingga mewakili Indonesia di berbagai kompetisi. Mereka tidak hanya membawa pulang medali, tetapi juga menunjukkan keteladanan dalam semangat juang dan integritas.

Putri Aulia, salah satu atlet yang diangkat menjadi ASN, menyampaikan rasa bahagia dan bangganya. Ia mengaku pengangkatan ini menjadi motivasi baru untuk terus menginspirasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Saya sangat bersyukur. Kini saya bisa lebih tenang menghadapi masa depan dan tetap bisa mengabdi di bidang olahraga,” ucapnya.

Wilma Sinaga, atlet catur tunanetra, juga merasa sangat terharu atas penghargaan ini. Ia mengatakan bahwa perjuangan selama ini akhirnya terbayar lunas. “Kami merasa dihargai dan diperhatikan. Ini akan kami jadikan semangat untuk terus berprestasi,” ujarnya.

Program pengangkatan ASN untuk atlet disabilitas ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan dan inklusivitas di bidang ketenagakerjaan. Atlet disabilitas tidak hanya diberikan tempat di arena olahraga, tetapi juga diberikan peran strategis dalam pemerintahan.

Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa program ini akan terus berlanjut ke depannya, dengan seleksi yang ketat dan evaluasi prestasi secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memberikan motivasi kepada seluruh atlet, baik disabilitas maupun non-disabilitas, agar terus berprestasi.

Pemko Medan, yang juga menerima salah satu atlet sebagai ASN, menyambut baik langkah ini. Pemerintah kota berkomitmen untuk mendukung atlet disabilitas tidak hanya dalam hal fasilitas latihan, tetapi juga dalam pengembangan karier dan kehidupan sosial mereka.

Masyarakat umum pun turut menyambut gembira kabar ini. Di media sosial, banyak yang memberikan ucapan selamat dan menyampaikan kekaguman atas ketekunan para atlet. Keberhasilan mereka dianggap sebagai simbol harapan bagi semua orang yang berjuang dalam keterbatasan.

Pengangkatan para atlet ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa siapa pun bisa berkontribusi untuk bangsa, selama ada kemauan dan kerja keras.

Ke depan, NPC Sumut berkomitmen untuk terus melahirkan atlet disabilitas berprestasi. Mereka akan terus meningkatkan sistem pembinaan, memperluas jangkauan pencarian bakat, serta menjalin sinergi lebih erat dengan pemerintah daerah dan pusat.

Dengan pengangkatan ini, para atlet diharapkan tidak hanya menjadi panutan di bidang olahraga, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata di bidang pelayanan publik. Status sebagai ASN membawa tanggung jawab baru, namun juga membuka peluang besar untuk terus berkembang.

Langkah pemerintah ini menjadi angin segar dalam pembangunan sumber daya manusia yang inklusif. Atlet disabilitas yang dulunya dipandang sebelah mata, kini telah mendapat tempat terhormat sebagai abdi negara yang membawa perubahan dan inspirasi bagi bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *