
Beritapelita.com – Momen langka terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025), ketika Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hadir bersama dalam acara peluncuran Danantara. Kehadiran keduanya menjadi sorotan publik, terutama karena mereka tampak kompak dan akrab saat tiba di lokasi bersama Presiden Prabowo Subianto.
Ketiga tokoh penting tersebut tiba di lokasi menggunakan mobil buggy. Prabowo duduk di kursi depan sebagai pengemudi, sementara SBY dan Jokowi duduk berdampingan di kursi baris kedua. Pemandangan ini menjadi simbol kuatnya persatuan di antara para pemimpin bangsa lintas generasi.
Peluncuran Danantara sendiri merupakan inisiatif besar pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang bertujuan memperkuat identitas nasional dan mempromosikan budaya Indonesia di tingkat global. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari pejabat tinggi negara, pemimpin lembaga, hingga perwakilan masyarakat sipil.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama dalam membangun bangsa. Ia menyampaikan apresiasi kepada para pendahulunya, SBY dan Jokowi, yang turut hadir dan mendukung program ini.
“Kehadiran Presiden ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Bapak Joko Widodo adalah bukti nyata bahwa membangun Indonesia memerlukan kesinambungan dan persatuan dari seluruh elemen bangsa,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Momen kebersamaan di mobil buggy tersebut menjadi simbol harmonisasi di tengah perbedaan. Publik menilai momen ini sebagai sinyal positif bahwa para pemimpin bangsa memiliki komitmen yang sama untuk memajukan Indonesia, terlepas dari latar belakang politik masing-masing.
SBY dalam pernyataannya menyambut baik peluncuran Danantara. Ia menilai program ini memiliki peran penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan global. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati budayanya sendiri. Danantara menjadi wujud nyata dari komitmen tersebut,” ungkap SBY.
Sementara itu, Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan apresiasi atas upaya Presiden Prabowo dalam memperkokoh jati diri bangsa melalui program ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama lintas kepemimpinan harus terus dilakukan demi kepentingan rakyat.
“Saya yakin program ini dapat memperkuat kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, terutama bagi generasi muda. Kita harus maju bersama, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri,” tutur Jokowi.
Kehadiran tiga presiden dalam satu acara ini memunculkan optimisme di kalangan masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa kerja sama di antara para pemimpin terdahulu dan saat ini menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas dan kemajuan negara.
Analis politik, Dr. Fajar Nugraha, menyebut bahwa momen kebersamaan ini memiliki makna simbolis yang dalam. Menurutnya, kehadiran SBY dan Jokowi dalam acara yang diprakarsai oleh Prabowo mencerminkan kematangan politik dan komitmen untuk menjaga kesinambungan pembangunan.
“Ini adalah pesan kuat bahwa para pemimpin bangsa bersedia menanggalkan perbedaan politik demi kepentingan nasional yang lebih besar,” kata Dr. Fajar.
Selain peluncuran program, acara ini juga diisi dengan pameran kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia. Ada pertunjukan seni tradisional, pameran kerajinan lokal, serta diskusi panel yang membahas pelestarian budaya di era modern.
Momen unik lainnya terjadi ketika Prabowo, SBY, dan Jokowi terlihat berbincang santai usai acara utama. Ketiganya tampak tersenyum dan menunjukkan hubungan yang cair di tengah sorotan media.
Pemerintah berharap program Danantara dapat menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal dan melestarikan kekayaan budaya bangsa. Program ini juga diharapkan mampu memperkuat diplomasi budaya di tingkat internasional.
Di akhir acara, Prabowo kembali menegaskan bahwa keberhasilan membangun Indonesia memerlukan kolaborasi dari semua pihak. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bekerja bersama demi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Dengan peluncuran Danantara dan kebersamaan para pemimpin nasional ini, publik semakin optimis bahwa semangat persatuan dan gotong royong akan terus menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.