Polrestabes Medan Bongkar 84 Kasus Narkotika dalam Operasi Antik Toba 2025

BERITAPELITA.COM – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan mencatat pencapaian signifikan dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkotika melalui Operasi Antik Toba 2025. Dalam operasi yang berlangsung selama 20 hari, aparat berhasil mengungkap 84 kasus narkotika dan mengamankan sebanyak 102 tersangka dari berbagai lokasi di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Operasi yang digelar secara serentak ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam memerangi kejahatan narkotika yang kian mengancam generasi muda. Seluruh satuan di jajaran Satresnarkoba dan Polsek setempat turut ambil bagian dalam operasi ini dengan dukungan penuh dari pimpinan kepolisian daerah.

Dari total 102 tersangka yang ditahan, 98 di antaranya adalah laki-laki, sementara 4 sisanya merupakan perempuan. Para tersangka diduga terlibat dalam berbagai tingkat pelanggaran, mulai dari pemakai, kurir, hingga pengedar aktif yang beroperasi di jaringan lokal maupun antarprovinsi.

Wakapolrestabes Medan, AKBP Rudi Silaen, dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja keras tim yang dilakukan secara intensif selama hampir tiga pekan. “Kami bekerja siang dan malam, melakukan penggerebekan, penyelidikan, dan pengintaian secara mendalam. Semua demi menciptakan Medan yang lebih bersih dari narkoba,” jelasnya.

Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dalam jumlah besar. Di antaranya adalah sabu seberat 20.275,57 gram, 58.775 butir ekstasi, dan 100 gram ganja kering. Barang-barang tersebut diyakini siap untuk diedarkan ke pasar gelap sebelum berhasil digagalkan oleh petugas.

Tak hanya narkotika, polisi juga menyita berbagai barang lain yang berkaitan dengan aktivitas peredaran, seperti 7 unit sepeda motor yang digunakan untuk transaksi, 47 unit telepon genggam yang berisi jejak komunikasi jaringan narkoba, serta uang tunai sebesar Rp13.210.000 yang diduga hasil penjualan narkotika.

Selain itu, petugas juga menemukan peralatan pendukung seperti timbangan digital, bong, pipet kaca, dan ratusan plastik klip bening yang biasa digunakan untuk mengemas narkoba dalam paket kecil. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa para pelaku terlibat aktif dalam jaringan peredaran skala menengah hingga besar.

AKBP Rudi Silaen menegaskan bahwa operasi ini tidak hanya fokus pada penangkapan, tetapi juga pada pemetaan jaringan narkoba yang selama ini bergerak secara terselubung. “Kami ingin memutus mata rantai peredaran ini. Siapa pun yang terlibat akan kami kejar, termasuk aktor intelektual di balik layar,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sebagian dari tersangka merupakan residivis yang sebelumnya telah menjalani hukuman atas kasus serupa. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman narkotika masih tinggi, bahkan setelah proses hukum dijalankan. Oleh karena itu, pendekatan hukum yang lebih komprehensif dan rehabilitasi bagi pengguna menjadi penting.

Operasi Antik Toba 2025 sendiri merupakan bagian dari agenda nasional yang dilaksanakan secara berkala oleh kepolisian di seluruh wilayah Sumatera Utara. Operasi ini bertujuan untuk menekan angka peredaran narkoba dan memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan.

Polrestabes Medan juga menggandeng tokoh masyarakat, pemuka agama, dan komunitas pemuda untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan. Program penyuluhan bahaya narkoba digalakkan di berbagai kecamatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Masyarakat pun diminta berperan aktif dengan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya. Polisi menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan akan menindaklanjuti setiap laporan dengan serius. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat dianggap menjadi kunci keberhasilan dalam memberantas narkotika.

Ke depan, Polrestabes Medan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas operasi dan memperluas jangkauan penindakan. Selain penegakan hukum, rehabilitasi dan pemulihan sosial bagi para pengguna juga akan menjadi fokus penting demi memutus lingkaran setan penyalahgunaan narkoba.

Dengan keberhasilan operasi ini, AKBP Rudi berharap dapat memberikan pesan kuat kepada pelaku kejahatan narkoba bahwa tidak ada tempat yang aman bagi mereka di Kota Medan. “Kami tidak akan berhenti. Perang melawan narkoba akan terus kami galakkan demi masa depan bangsa,” pungkasnya.

Operasi Antik Toba 2025 menjadi pengingat bahwa narkotika masih menjadi ancaman nyata yang harus ditanggulangi bersama. Dengan sinergi antara aparat dan masyarakat, harapan akan terciptanya lingkungan yang sehat, aman, dan bebas narkoba bukanlah hal yang mustahil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *