
BERITAPELIUTA.COM – Satuan Samapta Polrestabes Medan berhasil menggagalkan rencana aksi tawuran yang melibatkan sekelompok remaja di wilayah Medan Johor. Aksi cepat petugas berkat laporan warga melalui Call Center 110 pada Minggu dini hari (25/5/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Laporan tersebut menyebutkan adanya sekelompok pemuda yang diduga sedang mempersiapkan tawuran di Jalan Jaya Tani, Kelurahan Kuala Bekala.
Merespons laporan tersebut, tim Patroli Presisi yang terdiri dari unit roda dua dan mobil Kijang 02 segera bergerak menuju lokasi. Dalam waktu singkat, petugas berhasil mengamankan empat remaja yang diduga akan terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Selain itu, petugas juga menyita satu stik golf yang diduga akan digunakan sebagai senjata dalam tawuran.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, dalam keterangannya pada Senin (26/5/2025), mengapresiasi kinerja tim Patroli Presisi yang sigap menangani laporan masyarakat. Ia juga menegaskan komitmen Polrestabes Medan untuk menindak tegas setiap aksi tawuran yang dapat mengganggu ketertiban umum. “Kami tidak akan mentolerir tindakan anarkis yang meresahkan warga,” tegasnya.
Keempat remaja yang diamankan kemudian dibawa ke Polsek Delitua untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Barang bukti berupa stik golf juga turut diserahkan untuk mendukung penyidikan. Polisi sedang mendalami motif di balik rencana tawuran tersebut, termasuk kemungkinan keterlibatan kelompok lain atau adanya perselisihan sebelumnya.
Menurut informasi yang dihimpun, aksi tawuran yang hendak dilakukan oleh keempat remaja tersebut berpotensi melibatkan kelompok lain dari wilayah sekitar. Polisi masih menyelidiki apakah rencana ini terkait dengan persaingan antar-geng atau konflik pribadi yang berujung pada kekerasan.
Masyarakat setempat mengaku kerap merasa tidak nyaman dengan adanya aksi tawuran di wilayah mereka. Salah seorang warga, Andi (45), mengungkapkan bahwa kegiatan tawuran remaja sudah beberapa kali terjadi dan mengganggu ketenangan lingkungan. “Kami berharap polisi bisa lebih ketat mengawasi kegiatan remaja yang mencurigakan,” ujarnya.
Patroli Presisi Polrestabes Medan sendiri merupakan program unggulan yang bertujuan meningkatkan respons cepat terhadap gangguan kamtibmas. Dengan dukungan teknologi dan koordinasi intensif dengan warga, program ini telah berhasil mencegah sejumlah potensi tindak kriminal, termasuk tawuran dan pencurian.
Kombes Gidion juga mengimbau orang tua dan tokoh masyarakat untuk lebih aktif mengawasi aktivitas remaja. “Peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam mencegah remaja terjerumus dalam tindakan negatif,” katanya. Ia menambahkan bahwa pembinaan karakter dan kegiatan positif perlu digalakkan untuk mengalihkan energi remaja ke hal-hal yang bermanfaat.
Kasus ini kembali mengingatkan bahaya tawuran yang tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga mengancam nyawa pelaku maupun orang lain yang tidak bersalah. Data kepolisian menunjukkan bahwa tawuran remaja masih sering terjadi di beberapa titik rawan di Medan, terutama pada malam hari atau dini hari.
Polsek Delitua saat ini masih memproses pemeriksaan terhadap keempat remaja yang diamankan. Jika terbukti melanggar hukum, mereka bisa dikenakan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan berencana atau Pasal 351 tentang kekerasan, dengan ancaman hukuman penjara.
Sejumlah pakar sosial menilai bahwa fenomena tawuran remaja tidak bisa hanya diselesaikan dengan pendekatan hukum. Dr. Siti Rahayu, sosiolog dari Universitas Sumatera Utara, menekankan pentingnya pendekatan psikologis dan edukasi. “Remaja butuh bimbingan untuk mengelola emosi dan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan,” jelasnya.
Pihak kepolisian berencana meningkatkan patroli rutin di wilayah rawan tawuran, termasuk Medan Johor dan sekitarnya. Mereka juga akan berkoordinasi dengan sekolah dan komunitas pemuda untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya tawuran.
Warga yang mengetahui aktivitas mencurigakan dapat melaporkannya melalui Call Center 110 atau langsung menghubungi polisi terdekat. Dengan sinergi antara polisi dan masyarakat, diharapkan kasus tawuran dapat diminimalisir.
Kapolrestabes Medan menegaskan bahwa upaya pencegahan tawuran akan terus dilakukan secara konsisten. “Kami tidak ingin ada korban jiwa hanya karena ulah sekelompok remaja yang tidak terkendali,” pungkas Kombes Gidion.
Keberhasilan Patroli Presisi dalam menggagalkan rencana tawuran ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara polisi dan masyarakat efektif dalam menciptakan keamanan. Kedepan, diharapkan semakin banyak warga yang aktif berpartisipasi dalam menjaga ketertiban lingkungan.