Logo Kuningan Tugu Adipura Deli Serdang Kembali Dicuri, Simbol Kebanggaan Warga Terkoyak

Beritapelita.com – Logo Piala Adipura yang terpasang di Tugu Adipura Simpang Jalan Thamrin, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, kembali raib dicuri. Ini merupakan kali ketiga logo berbahan kuningan tersebut hilang, menimbulkan keprihatinan mendalam dari masyarakat dan pemerintah setempat.

Peristiwa pencurian ini terjadi menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 2025. Warga sekitar baru menyadari hilangnya logo saat aktivitas kota mulai kembali normal usai libur lebaran. Logo Piala Adipura yang biasa menghiasi puncak tugu itu lenyap, meninggalkan bekas lepas yang mencolok di bagian atas tugu.

Logo yang hilang diketahui terbuat dari bahan kuningan, sebuah logam bernilai tinggi yang kerap menjadi incaran pencuri. Selain memiliki nilai ekonomis, logo tersebut juga memiliki nilai simbolik tinggi karena merupakan representasi penghargaan bergengsi dari pemerintah pusat atas keberhasilan daerah menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Menurut informasi yang dihimpun, logo kuningan tersebut tidak bisa digantikan sembarangan. Untuk membuat pengganti, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang harus memesannya secara khusus dari Pulau Jawa. Proses pemesanan ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga biaya yang cukup besar dari anggaran daerah.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Citakataru) Kabupaten Deli Serdang, Ramadsyah, membenarkan bahwa logo tersebut sudah dua kali diganti sebelumnya. “Logo yang hilang ini adalah yang ketiga kalinya. Kami sudah dua kali memesan ulang dari Jawa, dan kali ini tampaknya kami harus mengulang lagi. Ini sangat disayangkan,” ujar Ramadsyah kepada wartawan.

Tugu Adipura yang berdiri megah di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tersebut bukan hanya sekadar monumen. Ia menjadi simbol kebanggaan warga atas capaian kota dalam menjaga lingkungan yang bersih dan nyaman. Setiap pengendara yang melintasi kawasan tersebut disambut oleh tugu itu, yang kini tampak cacat akibat hilangnya bagian terpentingnya.

Kejadian ini memicu kemarahan warga dan netizen, terutama di media sosial. Banyak yang mempertanyakan keamanan dan pengawasan terhadap aset-aset publik yang memiliki nilai sejarah dan simbolik tinggi. “Ini bukan sekadar pencurian logam, ini pencurian simbol kebanggaan warga,” tulis seorang warga di laman komentar media lokal.

Pihak kepolisian setempat sudah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan. Namun hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan ataupun barang bukti yang ditemukan. Kapolsek Lubuk Pakam mengimbau warga untuk turut membantu memberikan informasi jika mengetahui sesuatu yang mencurigakan.

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang juga tengah mempertimbangkan pemasangan sistem pengawasan tambahan seperti CCTV dan pencahayaan di sekitar tugu. “Kita sedang evaluasi bagaimana sistem keamanannya bisa ditingkatkan agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” tambah Ramadsyah.

Selain meningkatkan pengamanan, pemerintah juga akan melibatkan masyarakat setempat dalam upaya menjaga tugu tersebut. Edukasi mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum menjadi salah satu langkah preventif yang tengah dirancang.

Kehilangan logo Piala Adipura bukan hanya merusak tampilan estetika kota, tetapi juga bisa berdampak pada citra daerah. Apalagi, Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah yang cukup aktif dalam program kebersihan dan lingkungan hidup. Simbol yang hilang ini justru bisa memicu kesan kelalaian jika tidak segera ditangani.

Pengulangan kasus pencurian ini menandakan bahwa ada celah keamanan yang belum ditutup rapat. Pemerintah daerah didorong untuk menanggapi kasus ini secara serius dan memberikan sanksi tegas apabila pelaku berhasil ditangkap.

Lebih dari itu, peristiwa ini menjadi refleksi penting mengenai pentingnya menjaga aset bersama. Monumen seperti Tugu Adipura bukan hanya milik pemerintah, melainkan milik seluruh warga yang seharusnya ikut bertanggung jawab menjaganya.

Meskipun kekecewaan masyarakat tak dapat dielakkan, ada harapan bahwa insiden ini menjadi momentum untuk memperkuat rasa kepemilikan warga terhadap ruang publik. Dengan partisipasi aktif seluruh elemen, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan Deli Serdang tetap mampu menjaga citra kotanya yang bersih dan peduli lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *