Keputusan Trump Keluar dari WHO: Pengaruh Pandemi COVID-19 dan Tanggapan Dunia

beritapelita.com – Washington, D.C. .Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada hari pertama masa pemerintahannya yang baru, mengumumkan bahwa negara tersebut akan resmi keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keputusan ini diambil setelah serangkaian ketegangan dan perselisihan mengenai respons global terhadap pandemi COVID-19 yang telah mengguncang dunia. Pengunduran diri ini menjadi langkah besar dalam hubungan internasional, yang tidak hanya memengaruhi Amerika Serikat, tetapi juga berpotensi merubah dinamika kerja sama internasional dalam sektor kesehatan global.

Trump, yang dikenal dengan kebijakan nasionalisnya, mengkritik WHO dengan keras selama pandemi COVID-19. Ia menuduh organisasi tersebut terlalu mendukung China dalam menangani awal penyebaran virus dan gagal memberikan informasi yang cukup cepat mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh virus tersebut. Menurut Trump, respons WHO yang lamban telah memperburuk dampak global dari pandemi ini, dan oleh karena itu ia merasa bahwa Amerika Serikat tidak bisa lagi mendukung organisasi yang dianggap tidak efektif dalam menangani krisis kesehatan.

Kritik terhadap WHO bukanlah hal baru bagi Trump. Sebelumnya, ia telah beberapa kali menyatakan ketidakpuasannya dengan cara organisasi ini mengelola pandemi, terutama dalam hal transparansi dan koordinasi dengan negara-negara besar, termasuk China. Trump menekankan bahwa negara-negara besar seharusnya lebih mengutamakan kepentingan global daripada kepentingan politik lokal yang terkadang menghambat respons yang cepat dan tepat terhadap ancaman kesehatan dunia.

Keputusan untuk menarik diri dari WHO mengundang berbagai reaksi, baik dari dalam negeri AS maupun di tingkat internasional. Banyak pihak yang menyayangkan langkah ini, mengingat WHO merupakan organisasi internasional yang penting dalam memimpin koordinasi kesehatan global, termasuk dalam penanggulangan pandemi. Sejumlah anggota Kongres dari partai Demokrat, serta beberapa organisasi kesehatan internasional, mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai dampak keputusan ini terhadap kerja sama global dalam melawan penyakit menular dan ancaman kesehatan lainnya.

Sementara itu, pihak-pihak yang mendukung Trump menganggap keputusan ini sebagai langkah yang tepat dalam rangka menjaga kedaulatan Amerika Serikat dan memastikan bahwa dana yang dikeluarkan oleh negara tersebut digunakan dengan lebih efisien. “Amerika tidak bisa terus-menerus membiayai organisasi internasional yang tidak memiliki akuntabilitas dan transparansi,” ujar salah seorang pendukung Trump. Keputusan ini juga didasarkan pada pandangan bahwa Amerika Serikat harus lebih fokus pada kepentingan nasionalnya, termasuk dalam hal kesehatan masyarakat.

Dampak dari keputusan ini dirasakan tidak hanya oleh Amerika Serikat, tetapi juga oleh negara-negara lain yang bergantung pada WHO dalam penanganan masalah kesehatan. Negara-negara berkembang, yang sering kali membutuhkan bantuan teknis dan keuangan dalam menangani wabah penyakit, khawatir bahwa tanpa keterlibatan aktif AS dalam WHO, mereka akan kehilangan salah satu sumber daya utama yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan mereka.

Di sisi lain, banyak pakar kesehatan global yang menilai bahwa langkah Trump ini akan memperburuk ketidaksetaraan dalam akses terhadap perawatan kesehatan di negara-negara yang paling membutuhkan bantuan. WHO, sebagai organisasi yang didanai sebagian besar oleh negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, telah memainkan peran penting dalam menyediakan sumber daya bagi negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah. Dengan keluar dari WHO, Amerika Serikat berisiko mengurangi peranannya dalam menciptakan solusi global terhadap masalah kesehatan.

Namun, di balik keputusan tersebut, ada pula analisis yang menunjukkan bahwa langkah ini bisa saja memberikan peluang bagi negara-negara lain, seperti China atau negara-negara Eropa, untuk memperkuat peran mereka dalam organisasi internasional tersebut. China, misalnya, telah berusaha untuk memperluas pengaruhnya dalam WHO dengan menawarkan bantuan dan dukungan dalam menangani pandemi. Kepergian Amerika Serikat bisa membuka ruang bagi negara-negara lain untuk lebih memimpin dalam urusan kesehatan global.

Keputusan ini juga memicu perdebatan mengenai pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan global. Banyak pengamat internasional berpendapat bahwa meskipun setiap negara memiliki hak untuk menentukan kebijakan domestiknya, tantangan besar seperti pandemi COVID-19 memerlukan respon bersama dari semua negara. Tidak hanya negara besar, tetapi seluruh komunitas internasional perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa tidak ada negara yang tertinggal dalam upaya menangani masalah kesehatan global.

Sementara itu, reaksi dari negara-negara anggota WHO cukup bervariasi. Beberapa negara mengungkapkan penyesalan atas keputusan Amerika Serikat, sementara negara-negara lain, seperti Rusia, menyambut baik langkah tersebut sebagai bentuk pernyataan kemandirian politik dari Amerika Serikat. Mereka berpendapat bahwa keputusan ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap cara WHO dijalankan dan bisa menjadi kesempatan bagi negara-negara lain untuk memperkuat sistem kesehatan global dengan pendekatan yang lebih adil dan seimbang.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun Amerika Serikat mengumumkan niat untuk keluar dari WHO, prosesnya bukanlah hal yang cepat dan otomatis. Proses administrasi yang panjang dan kompleks diperlukan untuk secara resmi menarik diri dari organisasi internasional tersebut. Hal ini berarti bahwa meskipun pengumuman Trump membuat dunia terkejut, Amerika Serikat masih harus melalui berbagai langkah hukum dan diplomatik untuk menyelesaikan proses ini.

Selain itu, keputusan ini juga membawa dampak bagi anggaran federal Amerika Serikat. Dana yang sebelumnya dialokasikan untuk WHO kini bisa dialihkan ke program kesehatan domestik lainnya. Namun, para ahli mengingatkan bahwa mengurangi peran di organisasi internasional tidak boleh menghalangi Amerika Serikat dalam memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan masyarakat global tetap terjaga. Salah satu contoh nyata adalah peran Amerika Serikat dalam pengembangan vaksin COVID-19, yang diharapkan dapat menjadi langkah utama dalam mengakhiri pandemi.

Terlepas dari pro dan kontra yang ada, langkah Trump untuk keluar dari WHO menjadi salah satu keputusan paling kontroversial dalam masa pemerintahannya. Seiring dengan berjalannya waktu, akan terlihat apakah keputusan ini akan berdampak jangka panjang terhadap kesehatan global dan peran Amerika Serikat dalam urusan internasional. Bagi banyak negara, langkah ini adalah ujian untuk menunjukkan bahwa mereka juga dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan global tanpa mengandalkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

Di Indonesia, banyak kalangan yang berharap bahwa meskipun Amerika Serikat mundur, negara-negara lain, termasuk Indonesia, akan semakin memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan kesehatan dunia, baik itu pandemi maupun ancaman kesehatan lainnya. Pada akhirnya, tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan sistem kesehatan yang adil dan berkelanjutan untuk semua negara di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *