
BERITAPELITA.COM – Suasana malam di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Marelan, berubah mencekam setelah insiden tawuran antar kelompok pemuda berujung pada terlukanya dua orang warga sipil, yang diduga terkena peluru nyasar dari aparat kepolisian. Kedua korban, berinisial F (15) dan RS (27), mengalami luka setelah terkena tembakan yang terjadi saat polisi membubarkan aksi tawuran yang berlangsung panas di kawasan tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis malam, 10 Juli 2025, sekitar pukul 22.21 WIB. Informasi awal menyebutkan bahwa aparat dari Polres Pelabuhan Belawan menerima laporan mengenai bentrokan antar kelompok pemuda yang terjadi di dua titik, yaitu di Jalan Syahbudin Yatim dan Jalan Sepakat, yang letaknya saling berdekatan.
Plh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Wahyudi Rahman, dalam keterangannya kepada awak media menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengerahkan personel untuk menuju lokasi kejadian guna meredam konflik dan mencegah eskalasi kerusuhan lebih lanjut. Namun, saat aparat tiba di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, kondisi di lapangan sudah sangat kacau.
“Kami menemukan kelompok pemuda dari dua sisi masih terlibat bentrok, saling lempar batu, bahkan menggunakan petasan,” ujar AKBP Wahyudi. Menurutnya, situasi yang tak terkendali membuat aparat harus segera bertindak cepat demi menjaga keselamatan warga di sekitar dan mencegah kerusakan fasilitas umum.
Langkah pembubaran dilakukan dengan pendekatan persuasif, namun karena massa tidak kunjung bubar dan semakin beringas, polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk mengendalikan situasi. Dalam proses itulah diduga peluru menyasar ke arah yang tidak tepat dan mengenai dua warga sipil yang berada di dekat lokasi.
Korban pertama, F (15), disebut mengalami luka di bagian kaki, sementara RS (27) dikabarkan mengalami luka di lengan. Keduanya langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi keduanya kini dilaporkan stabil, namun masih dalam pengawasan tim medis.
Pihak keluarga korban, terutama dari F yang masih di bawah umur, berharap kepolisian segera memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban. Mereka juga meminta agar prosedur penggunaan senjata api oleh aparat di tengah keramaian dievaluasi kembali, agar tidak terjadi korban yang seharusnya tidak terlibat.
Menanggapi hal ini, AKBP Wahyudi Rahman menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki secara menyeluruh apakah benar peluru yang mengenai warga berasal dari senjata aparat. Ia berjanji, jika ditemukan pelanggaran prosedur, maka akan ada tindakan tegas kepada personel yang bertanggung jawab.
“Kami terbuka terhadap proses hukum dan pengawasan dari internal maupun eksternal. Setiap tindakan yang dilakukan petugas harus selalu mengacu pada aturan operasional dan memperhatikan keselamatan masyarakat,” tegas Wahyudi.
Selain itu, pihak kepolisian juga tengah mendalami motif dan aktor utama di balik tawuran yang terjadi malam itu. Diduga, konflik tersebut sudah direncanakan oleh kelompok pemuda dari dua lingkungan berbeda yang telah lama berseteru. Beberapa pelaku tawuran sudah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Warga sekitar mengaku resah atas maraknya kembali aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut, terutama di malam hari. Mereka mendesak pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk lebih aktif melakukan patroli rutin dan memberikan pembinaan kepada remaja setempat agar tidak mudah terprovokasi.
Tokoh masyarakat Kelurahan Pekan Labuhan juga meminta agar tindakan preventif ditingkatkan, termasuk pembentukan forum pemuda damai dan kegiatan positif yang bisa menyalurkan energi anak-anak muda ke arah yang lebih konstruktif.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras akan pentingnya pengelolaan konflik sosial secara bijak dan humanis, tanpa menambah korban yang tidak bersalah. Prosedur pembubaran massa yang sesuai standar keamanan harus benar-benar ditegakkan agar insiden serupa tak terulang kembali.
Hingga kini, kedua korban masih menjalani perawatan intensif, sementara pihak kepolisian terus melakukan pendalaman kasus baik terhadap dugaan peluru nyasar maupun dalang di balik tawuran tersebut. Masyarakat pun menunggu transparansi dan langkah nyata dari aparat untuk mengusut tuntas peristiwa ini.