Niat Buruk di Balik Kasih Sayang: Pria di Medan Curi Ponsel Demi Foya-Foya dengan Pacar

BERITAPELITA.COM – Seorang pria bernama Kelvin Syahputra (31) harus berurusan dengan hukum setelah tertangkap mencuri ponsel milik keluarga pasien di Rumah Sakit Murni Teguh, Kota Medan. Aksinya yang dilakukan demi membayar utang dan menyenangkan pacarnya ini terjadi pada Senin, 30 Juni 2025, dan membuat geger masyarakat serta pengunjung rumah sakit.

Kelvin ditangkap beberapa hari setelah kejadian, dan kini sedang menjalani proses pemeriksaan di Polsek Medan Timur. Dalam pengakuannya kepada penyidik, Kelvin mengaku nekat melakukan pencurian karena desakan ekonomi dan keinginan untuk terus memanjakan sang kekasih. “Saya bingung bayar utang dan pacar saya minta belanja. Jadi saya nekat,” ujarnya saat dimintai keterangan, Kamis, 3 Juli 2025.

Modus pencurian yang dilakukan Kelvin tergolong licik. Ia masuk ke ruang tunggu lantai tiga Rumah Sakit Murni Teguh, tepatnya di depan ruang ICU, dengan menyamar sebagai keluarga pasien. Ia mengenakan pakaian kasual dan berbaur dengan pengunjung lain agar tidak mencolok.

“Saya pura-pura ngecas HP, biar orang pikir saya keluarga pasien,” ucap Kelvin. Saat korban pergi menjenguk ayahnya yang sedang dirawat di ruang ICU, Kelvin melihat kesempatan terbuka. Tanpa rasa ragu, ia mengambil ponsel korban yang sedang diletakkan di kursi ruang tunggu.

Ponsel tersebut merupakan tipe terbaru dengan nilai jual yang cukup tinggi. Kelvin kemudian segera meninggalkan lokasi dengan santai agar tidak menimbulkan kecurigaan. Korban baru menyadari ponselnya hilang ketika kembali ke tempat duduk, namun pelaku sudah menghilang.

Pihak rumah sakit kemudian membantu korban dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Dari rekaman tersebut, tampak sosok pria asing yang mondar-mandir dan kemudian membawa kabur ponsel. Rekaman ini menjadi petunjuk awal bagi polisi untuk mengidentifikasi dan memburu pelaku.

Tak butuh waktu lama, polisi berhasil melacak keberadaan Kelvin setelah mengetahui bahwa ponsel tersebut telah dijual di sebuah konter ponsel bekas di kawasan Medan Denai. Dari sinilah polisi berhasil mengetahui identitas penjual dan menangkap Kelvin di kediamannya.

Saat diamankan, Kelvin tidak melakukan perlawanan. Ia mengakui seluruh perbuatannya dan mengatakan bahwa hasil penjualan ponsel dipakai untuk membayar utang pinjaman online serta membelikan barang untuk pacarnya. “Saya cuma mau bikin pacar saya senang, itu saja,” katanya dengan nada penyesalan.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus Siregar, menyampaikan bahwa aksi pencurian ini termasuk dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan. “Pelaku telah merencanakan aksinya dan memanfaatkan situasi rumah sakit yang ramai dan penuh dengan emosi. Ini tindakan yang sangat meresahkan,” ujarnya kepada wartawan.

Kelvin kini dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Pihak kepolisian juga terus mendalami apakah pelaku pernah melakukan aksi serupa sebelumnya di tempat lain.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar selalu waspada, bahkan di tempat yang dianggap aman seperti rumah sakit. Pihak rumah sakit juga mengaku akan memperketat pengawasan, terutama di ruang-ruang publik yang sering dikunjungi keluarga pasien.

Sementara itu, keluarga korban mengaku sangat kecewa atas kejadian ini. Selain kehilangan barang berharga, mereka merasa terganggu secara emosional di tengah suasana sulit saat merawat anggota keluarga yang sakit. Mereka berharap pelaku dihukum setimpal agar memberikan efek jera.

Kisah Kelvin juga menjadi refleksi bagi banyak pihak bahwa tekanan ekonomi dan gaya hidup konsumtif dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan kriminal. Dalam situasi sulit, memilih jalan yang benar tetap menjadi tanggung jawab moral setiap individu.

Kini, Kelvin harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Ia mengaku menyesal dan menyadari bahwa tindakannya bukan hanya merugikan orang lain, tapi juga menghancurkan masa depannya sendiri.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergoda melakukan kejahatan dengan alasan apa pun. Tekanan hidup memang berat, namun kejujuran dan usaha yang halal tetap menjadi jalan terbaik untuk menghadapinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *