Tim Gegana Polda Sumut Amankan Temuan Mortir Aktif di Perkebunan Sawit Langkat

BERITAPELITA.COM – Sebuah operasi penjinakan bahan peledak dilakukan oleh Tim Gegana Brimob Polda Sumatera Utara pada Selasa (29/4/2025) setelah ditemukannya 20 buah mortir aktif di sebuah areal perkebunan sawit di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat. Penemuan ini sontak menggemparkan warga sekitar, yang selama ini tidak menyangka bahwa kawasan perkebunan tersebut menyimpan ancaman berbahaya.

Mortir-mortir tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja kebun yang tengah membersihkan lahan untuk replanting. Saat mencangkul tanah di bagian pinggir kebun, ia menemukan benda logam yang mencurigakan dan segera melaporkannya kepada pengelola kebun. Pihak pengelola pun segera menghubungi aparat kepolisian setempat.

Kapolres Langkat AKBP Yulius Barus membenarkan laporan tersebut dan segera berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Satuan Gegana Brimob Polda Sumut. “Kami menerima laporan dari warga terkait penemuan benda mencurigakan. Setelah dilakukan identifikasi awal, ternyata benar benda tersebut adalah mortir aktif,” ujarnya.

Tim Gegana tiba di lokasi dengan perlengkapan khusus dan langsung melakukan sterilisasi area dalam radius 200 meter dari titik temuan. Masyarakat yang tinggal di sekitar area kebun tersebut diminta untuk mengungsi sementara guna menghindari risiko ledakan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Dari hasil pemeriksaan awal, 20 mortir tersebut diduga merupakan sisa-sisa peninggalan zaman konflik atau latihan militer lama. Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan dari mana asal muasal bahan peledak tersebut. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak tertentu atau potensi penyalahgunaan.

Proses penjinakan dilakukan secara hati-hati dengan metode controlled detonation (peledakan terkendali) di lokasi yang aman. Proses ini membutuhkan waktu berjam-jam karena setiap mortir harus diidentifikasi dan dipindahkan satu per satu untuk memastikan keamanan.

Kepala Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Andi Wibowo, menjelaskan bahwa jenis mortir yang ditemukan tergolong cukup berbahaya karena masih aktif dan dapat meledak sewaktu-waktu. “Kami bersyukur tidak terjadi ledakan. Proses evakuasi dan penjinakan berjalan dengan lancar berkat kerja sama semua pihak,” ujarnya.

Warga sekitar menyampaikan rasa lega dan berterima kasih atas respon cepat dari aparat. “Kami sangat takut awalnya, apalagi mortir itu katanya bisa meledak kapan saja. Untung polisi cepat datang dan mengamankan semuanya,” ungkap Sukardi, salah satu warga Desa Hinai Selatan.

Dinas Pertahanan dan Keamanan Daerah (Poldasu) telah menginstruksikan untuk dilakukan penyisiran lanjutan di seluruh wilayah sekitar kebun guna memastikan tidak ada sisa bahan peledak lain yang tertanam. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan masyarakat dan para pekerja perkebunan.

Pemerintah Kabupaten Langkat juga turut meninjau lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Mereka akan membuat kebijakan pemeriksaan intensif sebelum dilakukan pengelolaan ulang lahan-lahan tua yang sudah lama tidak terpakai.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan akan ikut terlibat dalam proses analisis dan forensik terhadap mortir yang ditemukan, guna memastikan bahwa temuan tersebut bukan bagian dari jaringan terorisme atau ancaman keamanan lainnya.

Ahli bahan peledak dari militer yang dimintai bantuan juga turun ke lapangan untuk mengidentifikasi jenis dan usia mortir. Menurut mereka, mortir tersebut kemungkinan besar buatan lama yang tersisa dari gudang senjata era 1980-an, namun tetap memiliki daya ledak tinggi.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi daerah lain untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya yang tersembunyi di lokasi-lokasi yang selama ini dianggap aman. Pemeriksaan rutin dan pelaporan dari masyarakat dinilai penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyentuh benda-benda mencurigakan yang ditemukan di tanah atau area terbuka. Mereka diminta segera menghubungi aparat keamanan agar dapat ditangani oleh petugas berwenang dengan perlengkapan yang sesuai.

Dengan selesainya proses penjinakan, situasi di Kecamatan Hinai kembali kondusif. Warga dapat kembali beraktivitas seperti biasa, namun dengan kesadaran baru bahwa keselamatan dan kewaspadaan adalah tanggung jawab bersama. Aparat terus melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada ancaman susulan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *