Gelombang Panas Ekstrem Landa Medan, Catat Rekor Suhu 38,2°C

BERITAPLEITA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat rekor suhu tertinggi di Kota Medan mencapai 38,2 derajat Celcius pada Minggu (1/6/2025) siang. Fenomena cuaca ekstrem ini terjadi tepat pukul 15.00 WIB dan menjadi puncak dari tren kenaikan suhu yang telah berlangsung beberapa hari terakhir di wilayah Sumatera Utara.

Tri Anggun Lestari, Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, menjelaskan bahwa suhu sudah mencapai 36,8°C pada pukul 13.00 WIB sebelum akhirnya memecahkan rekor di sore hari. “Kondisi ini jelas di atas normal. Dalam beberapa hari terakhir, suhu di Medan memang konsisten berada di kisaran 36-37°C,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Gelombang panas yang melanda Medan ini disebabkan oleh beberapa faktor meteorologis. Pertama, posisi semu matahari yang berada di utara ekuator menyebabkan intensitas radiasi matahari meningkat signifikan. Kedua, tutupan awan yang minim di wilayah Sumatera Utara membuat panas matahari langsung terasa di permukaan bumi tanpa adanya filter alami.

BMKG mencatat bahwa suhu 38,2°C ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk wilayah Medan. Rekor sebelumnya tercatat pada tahun 2020 dengan suhu 37,5°C. Kondisi ini diperparah oleh indeks panas (heat index) yang mencapai 42°C akibat kombinasi suhu tinggi dan kelembaban udara yang cukup besar sekitar 65-70%.

Dampak gelombang panas langsung dirasakan warga Medan. Banyak pengendara sepeda motor terpaksa berhenti di pinggir jalan untuk mencari tempat teduh. “Saya harus berhenti setiap 15 menit karena panasnya tidak tertahankan. Helm seperti oven di kepala,” keluh Ridwan, seorang pengojek online yang sedang bertugas.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi Medan melaporkan peningkatan jumlah pasien yang mengalami heat exhaustion (kelelahan akibat panas) dan dehidrasi. “Dalam tiga hari terakhir ada peningkatan 30% kasus terkait cuaca panas, terutama pada lansia dan pekerja lapangan,” jelas dr. Siska Anggraini, Kepala Unit Gawat Darurat rumah sakit tersebut.

Pemerintah Kota Medan telah mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Sekretaris Daerah Kota Medan, Ir. H. Maulana, meminta warga untuk:

  1. Membatasi aktivitas di luar ruangan antara pukul 10.00-16.00 WIB
  2. Meningkatkan konsumsi air mineral minimal 3 liter per hari
  3. Menggunakan pakaian longgar dan berwarna terang
  4. Memasang tirai atau penghalang sinar matahari di rumah

Dinas Pendidikan Kota Medan juga mengambil langkah antisipasi dengan mengeluarkan edaran penyesuaian jam belajar. “Kami minta sekolah mengurangi aktivitas olahraga di lapangan terbuka dan mempertimbangkan pembelajaran daring jika suhu terus meningkat,” jelas Kadisdik Medan, Drs. Laksamana Putra Siregar.

Sektor pertanian di pinggiran Medan mulai merasakan dampak negatif dari cuaca ekstrem ini. Petani di Deli Serdang melaporkan beberapa tanaman sayuran seperti cabai dan tomat mengalami layu permanen. “Jika kondisi ini berlanjut hingga seminggu, kami bisa kehilangan 40% hasil panen,” ujar Marwan, ketua kelompok tani di Kecamatan Pancur Batu.

BMKG memprediksi gelombang panas akan berlangsung hingga pertengahan Juni 2025. “Kami melihat belum ada tanda-tanda pembentukan awan hujan yang signifikan di wilayah Sumut. Masyarakat diharap waspada dan mengikuti imbauan kesehatan,” jelas Tri Anggun Lestari.

Para ahli klimatologi menghubungkan fenomena ini dengan perubahan pola cuaca global. Prof. Dr. Aristo Surbakti, pakar klimatologi dari Universitas Sumatera Utara, menjelaskan: “Ini konsisten dengan prediksi peningkatan frekuensi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Wilayah urban seperti Medan lebih rentan karena efek urban heat island.”

Beberapa pusat perbelanjaan di Medan melaporkan peningkatan pengunjung hingga 25% dibanding hari biasa. “Orang-orang datang terutama untuk menikmati AC gratis. Tapi kami batasi waktu berkunjung untuk antisipasi kerumunan,” kata Manajer salah satu mall di Jalan Pemuda.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sedang mempertimbangkan untuk membuka posko darurat kesehatan jika suhu terus meningkat. “Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit dan puskesmas untuk siaga menghadapi potensi dampak kesehatan dari gelombang panas ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr. Alwi Syahbana.

Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada menghadapi cuaca ekstrem ini. BMKG akan terus memantau perkembangan suhu dan memberikan peringatan dini jika diperlukan. “Kami update informasi suhu setiap jam melalui website resmi dan media sosial BMKG,” tutup Tri Anggun Lestari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *