
Beritapelita.com – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengajak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan rasa aman dan tertib di tengah masyarakat. Ajakan ini disampaikan langsung saat Bobby menerima kunjungan Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, di Kantor Gubernur Sumut pada Kamis (tanggal lengkap menyesuaikan).
Menurut Bobby, rasa aman adalah fondasi utama dalam membangun provinsi yang maju, unggul, dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pembangunan di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, hingga infrastruktur akan sulit tercapai apabila masyarakat masih dibayangi ketidaknyamanan atau kerawanan sosial.
Dalam pertemuan tersebut, Bobby juga menyoroti pentingnya pelaksanaan program Perlindungan Rakyat Restorative Justice (Prestice) sebagai pendekatan hukum yang lebih humanis dan menyentuh langsung akar persoalan di masyarakat. Program ini dinilai sejalan dengan prinsip keadilan restoratif yang mengedepankan pemulihan hubungan antarwarga serta penyelesaian konflik secara damai.
“Melalui Prestice, kita ingin menghadirkan solusi hukum yang tidak hanya menekankan pada penghukuman, tetapi juga pada pemulihan. Ini penting dalam menciptakan lingkungan sosial yang kondusif,” ujar Bobby. Ia menambahkan bahwa pendekatan ini dapat mencegah tindakan kriminal berulang karena adanya penyelesaian yang menyentuh akar masalah.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut. Ia menegaskan bahwa Polda Sumut siap bersinergi dengan seluruh unsur pemerintah daerah untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Menurutnya, pendekatan kolaboratif adalah kunci dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di era modern.
Whisnu juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian terus melakukan inovasi dalam pendekatan pelayanan publik dan penegakan hukum. Ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan sebagai bagian dari sistem sosial yang melindungi mereka.
“Keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama. Karena itu, sinergi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi sangat penting,” kata Whisnu. Ia juga menambahkan bahwa konsep community policing atau polisi masyarakat akan terus didorong sebagai salah satu pilar pendekatan keamanan di Sumut.
Selain aspek keamanan, pertemuan ini juga membahas sejumlah potensi kerja sama lainnya, seperti pengawasan terhadap peredaran narkoba, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta penguatan edukasi hukum di masyarakat melalui kampanye dan sosialisasi bersama.
Gubernur Bobby menekankan bahwa salah satu tujuan jangka panjang dari sinergi ini adalah menciptakan budaya hukum yang sehat dan berakar kuat di masyarakat. Ia berharap agar warga Sumatera Utara tidak hanya merasa aman secara fisik, tetapi juga memiliki rasa keadilan dan kepercayaan terhadap sistem hukum yang ada.
Untuk mendukung implementasi Prestice, Pemprov Sumut berencana menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti pos-pos mediasi hukum di kecamatan, pelatihan mediator lokal, hingga penyuluhan hukum berbasis komunitas. Program ini akan dijalankan secara terintegrasi bersama kepolisian, kejaksaan, dan lembaga terkait lainnya.
Bobby juga mengungkapkan pentingnya melibatkan generasi muda dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman. Ia menyebutkan bahwa kaum milenial dan Gen Z harus diberikan ruang partisipasi dalam berbagai program edukasi hukum dan pencegahan konflik sosial.
Sementara itu, tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut turut mengapresiasi langkah sinergi antara Pemprov dan Polda. Mereka menilai bahwa pendekatan kolaboratif seperti ini akan lebih efektif dalam membangun ketahanan sosial dan menciptakan stabilitas daerah.
Dengan semakin eratnya kerja sama antara pemerintah dan kepolisian, harapan untuk mewujudkan Sumatera Utara yang damai dan maju pun semakin besar. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam membangun sistem keamanan berbasis keadilan dan keterlibatan masyarakat.
Gubernur Bobby menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa Pemprov Sumut akan terus mendukung upaya kepolisian dalam menjaga stabilitas daerah. Ia menegaskan komitmennya untuk membangun Sumut sebagai provinsi yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kuat secara sosial dan hukum.