Preman Ngamuk di Medan, Seorang Pekerja Warkop Jadi Korban Penganiayaan

Beritapelita.com – Insiden penganiayaan terjadi di sebuah warung kopi di Jalan Muktar Basri, Kota Medan, Rabu malam (2/4/2025), sekitar pukul 22.00 WIB. Seorang pekerja warkop bernama Arif (29) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah preman hanya karena tidak memberikan izin peminjaman gelas.

Kejadian ini sontak menggegerkan warga sekitar dan viral di media sosial setelah rekaman CCTV yang merekam detik-detik kejadian beredar luas. Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat sekelompok pria mendatangi warung dan langsung menganiaya korban tanpa banyak bicara.

Menurut keterangan saksi mata, peristiwa bermula ketika para pelaku datang dan meminta meminjam gelas dari Arif. Namun, karena gelas warung sedang terbatas dan semua digunakan pelanggan, Arif dengan sopan menolak permintaan tersebut.

“Sebenarnya Arif menolak secara baik-baik, dia bilang gelasnya lagi dipakai. Tapi mungkin karena mereka sudah emosi atau memang niat cari ribut, langsung marah dan mukul dia,” ujar Dedi, salah satu pelanggan yang berada di lokasi saat kejadian.

Korban yang tidak sempat melawan langsung dihujani pukulan dan tendangan oleh para pelaku. Beberapa pengunjung warung berusaha melerai, namun jumlah pelaku yang lebih banyak membuat mereka kewalahan. Setelah puas menganiaya, para pelaku kabur meninggalkan lokasi.

Akibat penganiayaan tersebut, Arif mengalami luka memar di wajah dan tubuh. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan. Hingga kini, ia masih mengalami trauma atas kejadian tersebut.

Pihak kepolisian dari Polsek Medan Timur langsung turun tangan setelah laporan warga diterima. Kapolsek Medan Timur, Kompol Heru Santoso, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas para pelaku dan sedang melakukan pengejaran.

“Kami sudah mengidentifikasi para pelaku berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi. Saat ini tim kami masih di lapangan untuk melakukan penangkapan,” ungkap Kompol Heru.

Ia juga mengecam keras aksi premanisme seperti ini yang meresahkan masyarakat. Menurutnya, tidak ada alasan apapun yang membenarkan tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tengah bekerja.

Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat yang memiliki informasi tambahan mengenai para pelaku segera melapor untuk mempercepat proses hukum. “Kerja sama warga sangat kami butuhkan untuk menuntaskan kasus ini,” tambah Kompol Heru.

Sementara itu, pemilik warung kopi, Yuniarti (41), merasa terpukul atas kejadian ini. Ia mengatakan bahwa Arif adalah karyawan yang rajin dan sopan, tidak pernah terlibat masalah dengan siapapun.

“Dia orangnya tenang, nggak pernah kasar. Saya kaget kenapa sampai dikeroyok. Kasihan dia, cuma kerja nyari makan,” kata Yuniarti dengan nada sedih.

Peristiwa ini memunculkan kembali kekhawatiran warga Medan atas maraknya aksi premanisme yang kerap terjadi di kawasan padat penduduk. Warga berharap pihak berwajib benar-benar tegas dan segera menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.

Aksi kekerasan terhadap pekerja kecil seperti ini menjadi sorotan karena mencerminkan lemahnya perlindungan hukum terhadap masyarakat dari intimidasi kelompok tertentu. Banyak netizen di media sosial mengecam keras kejadian ini dan mendesak agar pelaku dijatuhi hukuman berat.

Hingga kini, kondisi Arif sudah berangsur membaik meski masih dalam perawatan. Ia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan meminta aparat menindak tegas para pelaku agar ada efek jera.

“Saya cuma kerja biasa, cari nafkah halal. Saya harap nggak ada orang lain yang ngalamin hal kayak saya,” ujar Arif saat diwawancara di rumah sakit.

Dengan adanya bukti CCTV yang jelas dan saksi di tempat kejadian, masyarakat berharap kasus ini bisa segera dituntaskan dan menjadi peringatan keras terhadap aksi-aksi premanisme yang kerap muncul di tengah kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *